Pelatcab sukses memboyong empat Emas di STS Subang

Kejuaraan antar pelajar STS CUP di Subang pada 18/19 Mei 2012 merupakan ajang uji coba bagi program kepelatihan (Pelatcab) Taekwondo Kab Indramayu untuk menghadapi POPDA Jawa Barat pada Juli mendatang.  Di event ini, Pelatcab menurunkan 11 orang atlit yang turun di kelas Pra Junior dan Junior.  “Tidak seluruh atlit pengcab tampil di Subang, yang kami fokuskan adalah nanti yang akan turun di POPDA 2012″ kata Sbm Rozak, pelatih Indramayu. Dari 30 orang atlit pengcab melalui hasil seleksi awal tahun lalu hampir separo lebih yang tereleminir dan di coret dari kepelatihan. Banyak juga dengan alasan tidak kuat menjalani latihan.

STS CUP Subang dapat menjadi tolok ukur keberhasilan kepelatihan Pengcab karena skala kejuaraan adalah se Jawa BArat.  ” Di sini kita jadikan ajang try out untuk anak2 Indramayu” kata Sbm Dodi, Pelatih Senior Indramayu.

Hasil yang di capai anak-anak Indramayu sendiri ternyata cukup membanggakan. kontingen Indramayu mampu memboyong empat emas dua perak dan tiga perunggu.  Bahkan Ahmad Rofiun terpilih sebagai atlit terbaik untuk SMA putra.

Selain atlit pelatcab dua dojang lain di Indramayu juga turun untuk memperkuat skuad Indramayu diantaranya adalah PUI dan Ghakaboki.  Kelas Super pra junior (SD) menjadi dominasi PUI dengan mengoleksi satu emas dan tiga perunggu sedangkan Ghakaboki menurunkan empat Atlit nya yang bs memboyong dua perak dan satu perunggu. Chayoo.. Taekwondo Indramyu!!!

Selekcab POPDA 2012

Kurang lebih 30 orang atlit mengikuti seleksi POPDA di GOR Dharma Ayu Indramayu, Minggu (11/03/2012) lalu. Selekcab ini bertujuan menyaring atlit taekwondo yang berbakat untuk dilakukan pemusatan pelatihan menghadapi acara multy even pelajar POPDA Jawa Barat pada Mei mendatang. Atlit yang berhak mengikuti ajang seleksi adalah berstatus pelajar dengan batas minimal tahun kelahiran 1998 dan maksimal tahun 1995, Selain untuk POPDA pengcab TI Indramayu juga menyeleksi atlit usia senior untuk di persiapkan dalam PORDA 2013.
19 Atlit mampu lolos seleksi dan di panggil pengcab Indramayu untuk mengikuti program pelatihan TC (Training Camp).

Pengcab TI Indramayu bersama atlit yang lolos selekcab POPDA 2012


Menurut Sabeum Dody Noerhady, Pelatih senior di Kabupaten Indramayu, kualitas atlit di Indramayu banyak mengalami peningkatan yang signifikan di banding selekcab-selekcab tahun sebelumnya. Ini bermakna bahwa menyetak seorang atlit itu tidak mudah dan melalui proses yang panjang. “butuh kurang lebih dua tahun hingga atlit bisa dikatakan matang” Kata beliau.
Pembinaan kepelatihan memang harus dilakukan secara intensif dengan disiplin yang tinggi untuk mencapai hasil yang baik. Sukses TI Indramayu!!

GHAKABOEKI

Ghakaboeki merupakan gabungan dari unit-unit pelatihan Taekwondo di bawah asuhan Sabeum Aan Ardhiansyah, salah seorang pelatih berbakat di kabupaten Indramayu. Ghakaboeki berarti kepanjangan dari Ghasasi (SMP 01 Sindang) Kanesa (SMA Jati Barang) Saboeki (SMK PGRI). Dari waktu ke waktu ketiga dojang ini kemudian disatukan. Seperti halnya di alami oleh unit pelatihan yang lain, Ghakaboeki mengalami situasi pasang surut dari segi kuantitas peserta pelatihan. Namun meski begitu dari sisi kualitas dojang cukup membanggakan.
Ghakaboeki, tak bisa dipungkiri adalah dojang di Indramayu yang memiliki kontribusi yang besar dalam menyumbang atlit-atlitnya ke pengcab Indramayu.
Prestasi di setiap kejuaraan yang diikuti pun cukup memuaskan. Ghakaboeki pernah turun di kejurkab subang dengan raihan medali yang cukup membanggakan. Pada Student Cup ke III 2011 yg lalu Ghakaboki menurunkan 14 pemain dengan tiga emas, empat perak dan tiga perunggu, sebuah prestasi yang layak di acungi jempol pada satu skala event se jawa barat yang di adakan oleh pengcab Indramyu tahun lalu.
Jumlah anggota yang aktif saat ini berjumlah kurang lebih 40 orang. menurut sabeum Aan, kepelatihan taekwondo di sejumlah sekolah binaan nya terkadang terkendala oleh kegiatan ekstrakulikuler lain di sekolah tersebut, apalagi si atlet sudah duduk di bangku kelas 12, kemungkinan untuk intens latihan sudah sangat berkurang. hal ini berpengaruh pada pembinaan kepelatihan secara intensif di sekolah-sekolah.
Sabeum Aan juga mengharap permasalahn seperti ini harus segera di musyawarahkan bersama agar kita taekwondo Indramayu selalu mempunyai stok pemain terutama kelas junior atau setingkat SMA yang masih dianggap usia emas dalam sebuah kegiatan olahraga prestasi.

Latihan

Latihan Mental

Bagi seorang atlit, memiliki fisik dan tehnik yang bagus saja, belumlah cukup. Ada satu aspek yang wajib dimiliki ketika karier keatlitan mulai dituju yaitu aspek mental. Seperti halnya fisik dan tehnik, mental juga perlu di latih. Mental sangat mempengaruhi prilaku keseharian seorang atlit.
Lalu apa sajakah yang tercakup dalam latihan mental?
Aspek-aspek kecakapan mental psikologis (psychological skills) yang bisa dilatih, mencakup banyak hal meliputi aspek-aspek pengelolaan emosi, pengembangan diri, peningkatan daya konsentrasi, penetapan sasaran, persiapan menghadapi pertandingan, dan sebagainya. Bentuk latihan kecakapan mental yang paling umum dilakukan oleh atlet elit adalah:
1. Berfikir positif.
Berfikir positif dimaksudkan sebagai cara berfikir yang mengarahkan sesuatu ke arah yang positif, melihat segi baiknya. Hal ini perlu dibiasakan bukan saja oleh atlet, tetapi terlebih-lebih bagi pelatih yang melatihnya. Dengan membiasakan diri berfikir positif dapat menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan motivasi dan menjalin kerjasama antara berbagai pihak. Pikiran positif akan diikuti dengan tindakan dan perkataan positif pula, karena pikiran akan menuntun tindakan.
2. Membuat catatan harian latihan mental (mental log).
Catatan latihan mental merupakan catatan harian yang ditulis setiap atlet selesai melakukan latihan, pertandingan, atau acara lain yang berkaitan dengan olahraganya. Dalam buku catatan latihan mental ini dapat dituliskan pikiran, bayangan, ketakutan, emosi, dan hal-hal lain yang dianggap penting dan relevan oleh atlet. Catatan ini semestinya dapat menceritakan bagaimana atlet berfikir, bertindak, bereaksi, juga merupakan tempat untuk mencurahkan kemarahan, frustrasi, kecewa, dan segala perasaan negatif jika melakukan kegagalan atau tampil buruk. Dengan melakukan perubahan pola pikir akan hal-hal negatif tadi menjadi positif, atlet dapat menggunakan catatan latihan mentalnya sebagai “langkah baru” — setelah anda mengalami frustrasi, keraguan, ketakutan, ataupun perasaan berdosa/bersalah – untuk kembali membangun sikap mental yang positif dan penuh percaya diri.
3. Penetapan sasaran (goal-setting).
Penetapan sasaran (goal-setting) perlu dilakukan agar atlet memiliki arah yang harus dituju. Sasaran tersebut bukan melulu berupa hasil akhir (output) dari mengikuti suatu kejuaraan. Penetapan sasaran ini sedapat mungkin harus bisa diukur agar dapat melihat perkembangan dari pencapaian sasaran yang ditetapkan. Selain itu pencapaian sasaran ini perlu ditetapkan sedemikian rupa secara bersama-sama antara atlet dan pelatih. Sasaran tersebut tidak boleh terlalu mudah, namun sekaligus bukan sesuatu yang mustahil dapat tercapai. Jadi, sasaran tersebut harus dapat memberikan tantangan bahwa jika atlet bekerja keras maka sasaran tersebut dapat tercapai. Dengan demikian penetapan sasaran ini sekaligus dapat pula berfungsi sebagai pembangkit motivasi.
4. Latihan relaksasi.
Tujuan daripada latihan relaksasi, termasuk pula latihan manajemen stres, adalah untuk mengendalikan ketegangan, baik itu ketegangan otot maupun ketegangan psikologis. Ada berbagai macam bentuk latihan relaksasi, namun yang paling mendasar adalah latihan relaksasi otot secara progresif. Tujuan daripada latihan ini adalah agar atlet dapat mengenali dan membedakan keadaan rileks dan tegang. Biasanya latihan relaksasi ini baru terasa hasilnya setelah dilakukan setiap hari selama minimal enam minggu (setiap kali latihan selama sekitar 20 menit). Sekali latihan ini dikuasai, maka semakin singkat waktu yang diperlukan untuk bisa mencapai keadaan rileks. Bentuk daripada latihan relaksasi lainnya adalah “autogenic training” dan berbagai latihan pernapasan. Latihan relaksasi ini juga menjadi dasar latihan pengendalian emosi dan kecemasan. Latihan relaksasi dapat pula dilakukan dengan bantuan alat seperti “galvanic skin response”, “floatation tank”, dan juga berbagai paket rekaman kaset latihan relaksasi yang mulai banyak beredar di pasaran.
5. Latihan visualisasi dan imajeri.
Latihan imajeri (mental imagery) merupakan suatu bentuk latihan mental yang berupa pembayangan diri dan gerakan di dalam pikiran. Manfaat daripada latihan imajeri, antara lain adalah untuk mempelajari atau mengulang gerakan baru; memperbaiki suatu gerakan yang salah atau belum sempurna; latihan simulasi dalam pikiran; latihan bagi atlet yang sedang rehabilitasi cedera. Latihan imajeri ini seringkali disamakan dengan latihan visualisasi karena sama-sama melakukan pembayangan gerakan di dalam pikiran. Namun, di dalam imajeri si atlet bukan hanya ‘melihat’ gerakan dirinya namun juga memberfungsikan indera pendengaran, perabaan, penciuman dan pengecapan. Untuk dapat menguasai latihan imajeri, seorang atlet harus mahir dulu dalam melakukan latihan relaksasi.
6. Latihan konsentrasi.
Konsentrasi merupakan suatu keadaan dimana kesadaran seseorang tertuju kepada suatu obyek tertentu dalam waktu tertentu. Dalam olahraga, masalah yang paling sering timbul akibat terganggunya konsentrasi adalah berkurangnya akurasi lemparan, pukulan, tendangan, atau tembakan sehingga tidak mengenai sasaran. Akibat lebih lanjut jika akurasi berkurang adalah strategi yang sudah dipersiapkan menjadi tidak jalan sehingga atlet akhirnya kebingungan, tidak tahu harus bermain bagaimana dan pasti kepercayaan dirinya pun akan berkurang. Selain itu, hilangnya konsentrasi saat melakukan aktivitas olahraga dapat pula menyebabkan terjadinya cedera. Tujuan daripada latihan konsentrasi adalah agar si atlet dapat memusatkan perhatian atau pikirannya terhadap sesuatu yang ia lakukan tanpa terpengaruh oleh pikiran atau hal-hal lain yang terjadi di sekitarnya. Pemusatan perhatian tersebut juga harus dapat berlangsung dalam waktu yang dibutuhkan. Agar didapatkan hasil yang maksimal, latihan konsentrasi ini biasanya baru dilakukan jika si atlet sudah menguasai latihan relaksasi. Salah satu bentuk latihan konsentrasi adalah dengan memfokuskan perhatian kepada suatu benda tertentu (misalnya:nyala lilin; jarum detik; bola atau alat yang digunakan dalam olahraganya). Lakukan selama mungkin dalam posisi meditasi.
Kapan sebaiknya atlet melakukan latihan mental?
Latihan mental dilakukan sepanjang atlet menjalani latihan olahraga, karena seharusnya latihan mental merupakan bagian tidak terpisahkan dari program latihan tahunan atau periodesasi latihan. Latihan-latihan tersebut ada yang memerlukan waktu khusus (terutama saat-saat pertama mempelajari latihan relaksasi dan konsentrasi), namun pada umumnya tidak terikat oleh waktu sehingga dapat dilakukan kapan saja.
Demikian sekilas uraian mengenai latihan mental bagi atlet elit, dengan harapan para atlet, pelatih maupun pembina olahraga semakin menyadari bahwa latihan mental sangat diperlukan untuk mendapatkan prestasi puncak, dan untuk melakukan latihan mental tersebut diperlukan proses dan alokasi waktu tersendiri. Selamat berlatih, semoga sukses mencapai prestasi puncak. Sumber : http://www.pelatnastaekwondo.wordpress.com

Indramayu Kirim Tujuh Peserta Ujian Black Belt

Tahun ini merupakan tahun yang amat berarti bagi perjalanan taekwondo di Indramayu. Pasalnya, niat berupa peningkatan SDM kepelatihan, satu tahap terealisasi dengan mengirim tujuh orang pelatih dojang mengikuti sertifikasi sabuk hitam di Bandung (Minggu 12/02/2012). Ketujuh pelatih itu adalah Sabeum Aan Ardhiansyah dari Ghakaboeki, Sabeum Tri Haji Firdhaus dari PUI, Sabeum Rojak dari Teksas, Sabeum Dina, Sabeum Desi. Dan, dua orang dari Pesantren Al-Zaytun (AZTA), Sabeum Hanafi dan Sabeum Rosidi.
Ujian Sabuk Hitam adalah sebuah tolok ukur pencapaian SDM yang berkualitas, seperti yang diamanatkan oleh Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat, Dede Yusuf saat membuka secara resmi USH 2012, pertengahan february kemarin. Menurut Kang Dede, Ujian Sabuk Hitam mempunyai arti dan makna yang luas. USH bermakna bukan hanya sebuah seremonial pergantian warna sabuk melainkan sebuah proses pemahaman baru bahwa yang tadinya masih sebagai seorang yang belajar menjadi seorang yang mengajar. Dengan kata lain, Sabuk hitam adalah contoh bagi tingkatan dibawahnya, maka dari itu prilaku dan sikap seorang sabuk hitam pun harus lebih matang.
Dalam tingkatan sabuk hitam ini juga, karier dalam taekwondo sudah harus dilakukan secara profesional, baik itu sebagai seorang pelatih maupun sebagai atlit. Kang Dede yang juga mantan Atlit Taekwondo dan saat ini pemegang Dan V Kukkiwon ini, berpesan agar USH tahun ini diniati untuk lebih memajukan taekwondo Jawa Barat. Taekwondo Jabar harus siap merealisasikan program “Jabar Kahiji” untuk menjadi juara umum PON di Riau Mendatang. tahun ini USH di ikuti kurang lebih 468 peserta dari 19 kabupaten dan kota di JAwa BArat. Sukses Taekwondo JAbar. Bravo Taekwondo Indramayu.

Peserta dari Indramyu TAmpil

Peserta USH

USH

Perwakilan Pengcab Indramayu Dialog dengan Wagub

Invitasi Taekwondo Student Cup III

Indramayu kembali mengadakan hajat kejuaraan taekwondo pada tahun ini. Tujuannya adalah untuk mengukur kemampuan atlit di tiap-tiap dojang dan memberikan kesempatan bagi atlit taekwondo pemula untuk mencicipi pengalaman bertanding. Sejak 2009 lalu Pengcab T.I Kab Indramayu memang membidik kalangan pelajar di tingkat SD, SMP dan SMA untuk lebih memasyarakatkan olahraga taekwondo. Student Cup I pada 2009 berupa kejuaraan open. Tahun 2010 Student Cup II adalah kejuaran intern Indramayu. Dan, kini 2011 Student Cup III bersifat invitasi pelajar se jawa barat.
Mari, kita sebagai pelaku, pecinta Taekwondo, kita sukseskan pertandingan invitasi ini untuk mencetak bibit-bibit muda berbakat demi kemajuan Taekwondo di Indramayu dan Jawa BArat.

logo Student Cup

Try out Ke Kota Cirebon

Dua belas orang atlit hasil dari pemusatan latihan (TC) Pengcab Indramayu diberangkatkan untuk uji tanding (tryout) ke kota Cirebon. Minggu 26 Juni 2011. Tujuan diadakan kegiatan, ini menurut Sabeum Dodi Nurhadi, pelatih dan juga sekretaris Pengcab Indramayu, untuk mengukur kemampuan atlit TC setelah dilakukan pemusatan pelatihan selama kurang lebih 4 bulan. Tryout ini juga dalam rangka seleksi atau persiapan untuk atlit menjelang kejuaraan di SOLO Jawa Tengah. Ke dua belas atlit yang diturunkan dalam tryout diantaranya satu orang atlit pra junior, dua orang Junior dan 9 orang atlit senior.
Melihat hasil latih tanding itu Sabeum Dodi mengaku puas meski banyak yang harus dibenahi lagi dari sesi tehnik juga fisik. ” kalau melihat hasil bisa diprosentasikan 60-40 untuk Indramayu” kata sabeum Dodi.
Pelatih taekwondo Kota Cirebon Sabeum Suwir juga mengaku puas. Pengcab Taekwondo kota Cirebon sangat senang bisa dikunjungi atlit2 dari Indramayu dan berjanji akan melakukan kunjungan balasan pada November mendatang. Bravo.. Taekwondo Indramayu & Kota Cirebon..!!!

Kab. Indramayu dan Kota Cirebon

Kab. Indramyu VS Kota Cirebon

1 Perak dan 2 Perunggu di BANTEN OPEN TURNAMEN 2011

BANTEN OPEN TURNAMEN III 2011 merupakan ajang kejuraan nasional Taekwondo untuk katagory Super Pra Junior usia 6-7 tahun, 8-9 tahun dan 10-11 tahun. Katagory pra Junior 12-14 tahun dan junior 15-17 tahun. Beberapa daerah kabupaten/kota di Jawa Barat ikut andil dalam kejuaraan tersebut diantaranya termasuk kabupaten Indramayu.
Kejuaraan berlangsung selama dua hari di Gedung Graha (GP) Pancasila Kab. Pandeglang – Banten 4 s/d 5 Maret 2011.
Di kota kaki Gunung Karang yang sejuk dan indah inilah BANTEN OPEN menjadi ajang bagi para taekwondoin muda menjajal kemampuan mereka. Kontingen dari Indramayu mengirim 8 atlit yang diambil dari beberapa dojang di Indramayu. Dibawah asuhan Sabeum Dodi Nurhadi, Indramayu mampu menggondol 1 medali perak di Pra-junior Putra (12-14 Tahun) melalui Hilmy dan dua perunggu di Prajunior Putri di sumbangkan oleh Dhean dan Aisyah.

Tim Kab. Indramayu di BAnten Open

Hari Pertama Latihan Atlit TC

Lebih dari dua puluh orang yang lolos seleksi pada selekcab 20 februari lalu menjalani hari pertama program Trainning Center (TC). ,Rabu, 02 Maret 2011, bertempat di GOR Dharma Ayu Indramayu dari mulai pukul 14.30 s/d 17.30. WIB.
Beberapa atlit yang lolos seleksi namun tidak hadir latihan karena sedang persiapan dalam kejuaraan BANTEN OPEN namun meski begitu mereka tetap diwajibkan datang untuk mengisi absensi.
Latihan intensif ini merupakan program pengcab Indramayu untuk di persiapkan dalam kejuaraan PORDA dan POPDA 2012.
Bobot latihan lebih berat dari latihan reguler yang berada di setiap dojang. Banyak atlit yang baru masuk dalam program ini harus kembang kempis mengatur nafas kaget dengan pola latihan yang baru di jalani.
Abdul Rojak, penanggung jawab program TC sengaja memberi shock terapy bagi para atlit supaya membentuk sikap dan mental yang kuat. Tak jarang ia harus membentak-bentak atlit supaya bisa mengeluarkan suara yang lantang saat latihan. Memang dalam Taekwondo triakan atau kihap sangat berpengaruh terhadap mental atlit. Kihap juga diyakini mampu mengembalikan semangat juang di lapangan bertanding.
Ayo..Smangat!!! 🙂

AZTA

Baca lebih lanjut